Kantin
adalah tempat untuk mahasiswa yang biasa
di jadikan tempat pelarian jika sedang tidak ada dosen, sedang lapar, dan saat
bolos pun kantin menjadi tempat faforit bagi mahasiswa untuk nongkrong. Begitu
pula di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana kantin Bu Dayu adalah satu-satunya
yang ada di kampus. Pemilik dari kantin ini adalah Bu dayu sendiri. Beliu
mengajak 4 orang untuk membantunya berjualan di kantin kampus. Makanan yang di
jual di kantin Bu Dayu kurang lebihnya sama seperti warung-warung yang ada di
luar Fakultas Sastra Dan Budaya. Makanan yang di jual seperti minuman, jus, nasi campur, nasi jinggo di pagi hari,
cemilan, mie goreng, rokok, gorengan dan lain-lain. Tetapi ada yang berbeda
dengan harga yang di jual di kantin Bu dayu ini. Di kantin Bu Dayu harga
makanan lebih mahal jika dibandingkan dengan warung-warung di luar. Menurut Bu
Dayu sekaligus pemilik kantin pada saat di tanyakan, mengapa harga makanan yang
dijual di kantin lebih mahal? Beliu menjawab, agar untung yang di peroleh lebih
banyak. Tidak hanya mahasiswa yang belanja di kantin Bu Dayu, tetapi ada juga
para dosen, karyawan, dan mahasiswa asing pun belanja di kantin. Tempatnya yang
strategis dekat dengan parkiran membuat banyak mahasiswa yang duduk di atas
motor sambil makan. Sebenarnya hal itu tidak boleh dilakukan, karena mahasiswa
seharusnya tidak boleh duduk di atas motor. Tempatnya yang cukup bersih membuat
mahasiswa nyaman ada di kantin. Tetapi, disaat musim hujan biasanya banyak
genangan air yang ada di depan kantin sehingga membuat kantin Bu Dayu menjadi
becek. Di kantin Bu Dayu ini juga menerima pesanan makanan seperti nasi, dan juga
snack. Jika sedang ada acara di kampus, misalnya acara seminar dll makanan
biasanya di pesan di kantin Bu Dayu dengan harga yang bisa ditawar tergantung
apa saja makanan yang di inginkan. Temptnya yang masih di area kampus membuat
lebih praktis untuk memesana makanan di kantin Bu Dayu. (lilik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar