Selasa, 21 Januari 2014

Resolusi Kedepan Untuk SMFB (wawancara)




            Senat mahasiswa Fakultas Sastra dan Budaya  Universitas Udayana merupakan salah satu lembaga organisasi kemahasiswaan yang berada di bawah naungan lembaga legislatif mahasiswa yang bernama BPM. Senat digunakan sebagai salah satu media untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa program studi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kemahasiswaan. Dalam organisasi senat tentu saja dipimpin oleh salah satu orang sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan yang dilakukan oleh senat tersebut. Salah satunya adalah I Made Agus Atseriyawan Hadi Sutresna yang merupakan ketua senat periode 2013.
            Agus Atseriyawan yang akrab di panggil Gus Cak lahir di Karangasem,27 Juni 1992, yang bertempat tinggal di Ungasan kabupaten Badung kecamatan Kuta Selatan. Beragama Hindu, memiliki hobi bermain basket, bermain musik gitar dan seruling. Riwayat pendididkan Gus Cak antara lain:
I Made Agus Atseriyawan Hadi Sutresna
1. SDN 4 Ungasan
2. SMPN 2 Kuta Selatan
3. SMAN 1 Kuta Selatan
4. Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana.
Adapun pengalaman organisasi yang dimiliki yaitu:
1. Wakil ketua OSIS SMP
2. Bid 1 di MAHASABA tahun 2012
3. Bid 1 SMFS tahun 2011-2012
4. Korbid 4 SMFS 2012
5. Ketua SMFSB tahun 2013-2014
Motto hidup yang dia miliki adalah “Senyum nikmati lalui”
Melalui wawancara yang saya lakukan dengan ketua senat periode 2013 beliu memaparkan beberapa harapan untuk senat yang lebih baik ke depannya. Berikut hasil wawancara yang saya lakukan dengan Gus Cak :

1. Bagaimana pengalaman Anda menjadi ketua senat selama tahun 2013 ?
 “Sudah pasti banyak pengalaman yang saya dapatkan, banyak belajar bagaimana memanajemen banyak orang, memanajemen waktu dan ketika menjadi seorang pemimpin lebih mempelajari bagaimana karakter orang”

2. Apa saja suka duka yang Anda rasakan menjadi ketua senat?
“ Setiap organisasi pasti tidak akan pernah luput dari masalah, adapun masalah internnya yaitu mempertahankan keutuhan anggota agar bagaimana dari anggota saya yang berjumlah 39 orang tetap 39 dan itu memang sangat sulit karena terkadang ada beberapa anggota yang tiba-tiba vakum terlebih lagi sulit dihubungi. Selain itu masalah ekstern yang dialami, saat adanya perubahan warna topi dari kuning menjadi putih, saat itu kami dari senat mengusutnya sampai ke STATUTA. Juga masalah pembongkaran gedung yang secara kontroversial lumayan menguras pemikiran kami disenat apakah kami akan pro atau kontra, tetapi akhirnya kami lebih memilih untuk melihat terlebih dahulu apakah ada undang-undangnya atau tidak dan melihat juga seperti apa fungsi dan manfaatnya nanti setelah menjadi gedung baru. Saya berfikir ini antara realita dan idealis, karena ketika beberapa orang ingin mempertahankan gedung dengan alasan apa yang mereka pelajari ditambah lagi menurut beberapa ahli bahwa apapun itu adalah suatu peninggalan budaya. Melihat hal itu, kami selaku senat mencoba mengakomodasi seluruh mahasiswa di Sastra yang dari berbagai jurusan, jadi kami menyerahkan permasalahan ini kepada Fakultas dan Universitas. Dan pada akhirnya pun gedung itu bukan termasuk peninggalan budaya yang akhirnya sekarang pun bisa dilihat pembongkaran sudah dilakukan. Terlepas dari itu, suka yang saya rasakan berada dalam keluarga senat ini juga sangat banyak selain banyak mengenal teman-teman dari berbagai jurusan dan angkatan juga dapat berbagai pengalaman.

3. kepengurusan senat periode ini akan segera berakhir, untuk itu apa harapan Anda kepada  calon ketua senat selanjutnya?
“Dapat menjaga nama almamater SMFSB, lebih meningkatkan eksistensinya, lebih menjalin hubungan baik dengan HMJ maupun UKM. Karena memang tidak dipungkiri banyak jurusan dan juga menyatukan pemikiran dari banyak jurusan dan juga semoga sesuatu yang belum bisa diraih di tahun 2013 didapatkan di tahun 2014. Salah satu contohnya yaitu mengharmoniskan dan menjalin hubungan yang baik antar seluruh mahasiswa dan yang terpenting apa yang bisa kita berikan untuk fakultas bukan apa yang fakultas berikan untuk kita”.

4. Setelah selesai menjabat menjadi ketua senat, apakah kegiatan yang akan Anda lakukan?
  Saya akan lebih memfokuskan diri untuk kuliah, karena saya juga sempat berada di almamater dan organisasi ini mungkin saya akan tetap ikut terlibat walaupun tidak secara langsung”

5. Apa pesan Anda sebagai ketua senat untuk seluruh mahasiswa Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana?
“ Pesan saya untuk seluruh mahasiswa Fakultas Sastra dan Budaya yaitu, senat itu bukan jurusan baru dan bukan jurusan ke 9  di FSB. Senat itu sebenarnya merupakan bagian dari seluruh mahasiswa FSB. Oleh karena itu, antara senat, HMPS maupun UKM perlu mengadakan suatu kerjasama yang baik agar bisa memberikan kontribusi yang terbaik untuk FSB UNUD. 
(dewi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar