Progam
studi Sastra Indonesia di Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana
kurang diminati oleh banyak calon mahasiswa baru. Mengapa demikian? Penyebabnya
adalah banyak orang berpendapat untuk apa belajar bahasa Indonesia? Mending
belajar bahasa Inggris atau bahasa Jepang. Anggapan masyarakat yang merehmekan untuk
belajar bahasa Indonesia membuat bahasa
Indonesia di Unud kuranglah begitu
berkembang. Dapat dilihat dari setiap angkatan jumlah mahasiswanya hanya kurang
lebih 20 orang, itupun lebih banyak mahasiswa dari luar Bali. Berbanding
terbalik dengan Sastra Inggris atau Sastra Jepang yang jumlah mahasiswanya
lebih dari 20 orang perangkatan.
Di
Pulau Jawa nasip Prodi Sastra Indonesia tidak setragis di Bali. Jika di Unud
kurang begitu banyak yang menyukai Sastra Indonesia, di perguruan tinggi di
Pulau Jawa peminat Prodi Sastra Indonesia sangatlah banyak. Bahkan disetiap
angkatnnya bisa sampai ratusan orang. Bagi siapa saja yang ingin berkuliah di
Udayana dan mengambil jurusan Sastra Indonesia, janganlah ragu atau pun kecil
hati. Jangan dengarkan omongan orang kalau belajar bahasa Indonesia tidak ada
gunanya. Itu semua salah, sebab nasib bukan ditentukan orang lain. Tetapi nasip
kita tentukan sendiri, dengan bekerja keras dan selalu rajin belajar kita dapat
mengejar cita-cita yang kita impikan. (clara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar